SABHATANSA – Civitas akademika SMA Negeri 7 Malang memperingati Hari Kesaktian Pancasil 2022 dengan menggelar upacara bendera, Senin (3/10) pagi. Suharto, M.Pd yang juga guru Sosiologi bertindak sebagai pembina upacara yang digelar di halaman sekolah tersebut. Dalam amanatnya, guru kelahiran Sumenep, Madura ini mengatakan saat ini banyak gambar Pancasila yang terpajang namun hilang nilainya. “Saya yakin di semua kelas sudah terpasang gambarnya Pancasila,” tutur Pak Harto, sapaab akrab Suharto, M.Pd.
Dalam kesempatan singkat tersebut Pak Harto mengingatkan jika nilai utama pancasila tentang toleransi mulai banyak ditinggalkan. Saat ini faktanya banyak pihak yang merasa pandangan hidupnya adalah paling benar. Banyak pihak yang merasa agamanya adalah paling benar dan sempurna. Tidak hanya agama, tak jarang perbedaan suku dan ras menjadi pemicu perselisihan di mana-mana. “Jika ada siswa SMA Negeri 7 Malang ada yang berseilisih paham dan itu didasari karena agama, suku dan ras maka saya jamin nilainya tidak akan tuntas. Karena itu mencederai nilai-nilai Pancasila,” tambahnya.
Lebih lanjut dia juga mengingatkan, bertepatan dengan hari peringatan Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2022 lalu, berbarengan dengan musibah sosial. Yakni tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Dia berpesan agar ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. “Saya ingatkan anak-anak. Silahkan fanatik tapi jangan menjadi anarkis dan brutal,” tutupnya.