Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae(1)( https://id.wikipedia.org/wiki/Nymphaeaceae). Dalam bahasa Inggris(2)( https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris) dikenal sebagaiwater-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus(3)(https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris )( Nelumbo (lotus). Pada zaman dulu, orang memang sering mencampuradukkan antara tanaman genus Nelumbo seperti seroja (4)(https://id.wikipedia.org/wiki/Seroja) dengan genus Nymphaea(teratai). Pada Nelumbo, bunga terdapat di atas permukaan air (tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning), daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya (5)( https://id.wikipedia.org/wiki/Rimpang) biasa dikonsumsi.
Tanaman tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal daririzoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daunberbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.
Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga antara 5–10 cm.
Teratai terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah subtropis seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir.
Daftar isi
· 1Manfaat
· 3Sejarah
Manfaat[sunting | sunting sumber]
Teratai menjadi tanaman di kebun-kebun karena bunganya yang indah. Pelukis Perancis bernama Claude Monet terkenal dengan lukisan bunga teratai.
Keunikan[sunting | sunting sumber]
Teratai merupakan tanaman air yang unik. Teratai yang tumbuh di air yang sangat berlumpur (kotor, coklat), warna bunganya lebih cemerlang. Warna bunga bila putih lebih putih, bila merah lebih merah, bila merah muda makin terang warnanya.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Pada zaman Mesir kuno, teratai dan lotus banyak tumbuh di pinggir Sungai Nil. Nymphaea caerulea dan Nymphaea lotus adalah dua spesies yang berasal dari Mesir. Bunga N. caerulea hanya berumur sehari, mekar di pagi hari dan tenggelam di bawah air di senja hari. Bunga dari N. lotus mekar pada malam hari dan menguncup di pagi hari. Peninggalan dari kedua jenis teratai asli Mesir ini ditemukan di makam Ramses II.
Perbedaan dengan Nuphar[sunting | sunting sumber]
Teratai masih satu suku dengan genus Nuphar yang perbedaannya terletak pada besar daun mahkota. Bunga teratai memiliki daun mahkota yang lebih besar dari daun kelopak, sedangkan genus Nuphar memiliki daun mahkota yang lebih kecil daripada daun kelopak. Pematangan buah Teratai terjadi di bawah permukaan air, berbeda dengan pematangan buah dari genus Nupharyang terjadi di atas permukaan air.
Ornamen ukiran teratai (Kambang Talipuk) pada Rumah Bubungan Tinggi AnjunganKalimantan Selatan TMII Jakarta.