SABHATANSA – Pemandangan apel pagi Jumat (28/10) di lapangan upacara SMAN 7 Malang sedikit berbeda. Sedikit ketegangan terlihat ketika pembina apel Suharto, M.Pd meminta Ketua OSIS Naysila Dwifitri Ardheta melafalkan naskah sumpah pemuda. Siswi yang sebelumnya berada di barisan bagian barat ini dengan langkah pelan langsung menuju podium. Di antara seluruh peserta memang siswi kelas XII MIPA 3 ini yang terlihat paling tegang. “Silahkan dibaca lengkap,” pinta pembina apel pagi Suharto, M.Pd.
Ketegangan pecah disambut tepuk tangan peserta uacara ketika siswi berkerudung ini berhasil menyebutkan naskah pemuda dengan lengkap. Apalagi sesaat sebelum kembali ke barisan dia mendapatkan apresiasi dari pembina apel berupa cenderamata. “Bagus, ini salah satu contoh pemuda yang tidak melupakan sejarah adanya peringatan Sumpah Pemuda,” tambahnya.
Peringatan Sumpah Pemuda ke-94 tahun kali ini mengangkat tema ‘Bersatu Bangun Bangsa‘. Dalam pesannya Suharto mengajak seluruh peserta apel menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan. Di lingkup siswa, bisa dilakukan dengan cara tidak melakukan perundungan dan atau tindakan sejenisnya. “Kita tidak usah berpikir terlalu jauh dengan ikut memikirkan persatuan negara. Mari kita mulai dengan hal yang paling sedderhana dan paling dekat dengan kita,” ungkap pria asli Sumenep Madura ini.