SABHATANSA – Agustus tahun 2022 mungkin tidak akan pernah dilupakan ananda Athallah Rizki Putra Sastrawan. Karena siswa yang saat ini duduk di kelas XI MIPA-3 ini berkesempatan menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Malang. Dia sukses menyisihkan ratusan siswa dalam rangkaian seleksi menjadi anggota Paskibraka Kota Malang. “Tidak hanya ketahanan fisik yang dibutuhkan dalam proses dari awal. Mental dan kedisiplinan juga menurut saya menjadi modal utama saya,” kata Atha’ sapaan akrabnya.
Siswa kelahiran Malang 3 April 2006 ini mengungkapkan, seleksi yang dijalani memang begitu ketat dan rangkaian cukup panjang. Namun dia mengaku sudah punya cukup modal penting. Karena selain kedisiplinan sedari kecil juga latihan fisik dari gemblengan sang ayah. “Background ayah saya sebagai anggota TNI cukup membantu melatih kedisiplinan saya dalam segala hal. Mulai bangun tidur misalnya, saya sudah harus disiplin jika tidak ingin dihukum sama ayah saya,” tambah siswa yang juga bercita-cita sebagai anggota TNI ini.
Selain itu semua, masih kata Atha’ dibutuhkan juga komitmen kuat dan kerja keras. Karena meskipun memiliki modal, jika tidak ada komitmen tinggi semuanya akan sia-sia. Karena menurutnya hal inilah yang sangat bepengaruh dalam perjalanannya menjadi anggota Paskibrakan Kota Malang. “Segala sesuatu jika tidak ada niat dan komitmen ya bubar,” imbuhnya.
Namun Atha’ tetap merendah. Bagi dia keberhasilannya menembus tim 8 Pakibraka Kota Malang juga tidak terlepas dari peran serta orang tua serta sekolah. Karena motivasi dan arahan tidak hanya diberikan beberapa kali namun sepanjang hari. “Yang utama ya orang tua dan bapak ibu guru di sekolah karena sudah memberikan izin dispensasi kepada saya selama masa latihan. Karena sangat panjang rangkaiannya,” ucapnya.
Bagi Atha’ menjadi anggota Paskibraka Kota Malang merupakan satu kebanggaan tersendiri. Apalagi putra pertama dari pasangan Edi Sastrawan serta Dr. Aris Siswati ini merupakan wakil satu-satunya dari SMA Negeri 7 Malang. Hal ini membuat semangatnya semakin terlecut. Karena selain membanggakan orangtuanya dia juga membawa nama almamater. “Tidak bisa dinilai dan diungkapkan kalau ditanya kebanggaan dan kebahagiaan menjadi anggota Paskibraka Kota Malang. Pokoknya bersyukur dan seneng banget,” katanya.
