SABHATANSA – Selain Mobile Legend, Free Fire masuk ke dalam list game yang sangat digandrungi oleh kaum muda saat ini. Siapa sangka, dari game ini muncul prestasi-prestasi yang sangat gemilang belakangan. Claudia Hartlyn, salah satu siswa yang terinspirasi dan ingin mengasah kemampuannya di dunia nyata, mengaplikasikan ilmunya di dalam dunia Airsoft. Claudia mulai tertarik dengan airsoft sejak ia duduk di bangku sekolah menengah atas kelas X. Saat ada demo ektrakurikuler di sekolahnya ia berpikir bahwa “ini seru sih, kayak yang di game-game itu”. Airsoft adalah olahraga berbasis simulasi militer yang menggunakan replika senjata api berbasis peluru plastik kecil (pellets) untuk berkompetisi atau berlatih skenario taktis. Olahraga ini menggabungkan elemen strategi, kerja tim, dan ketepatan, serta sangat populer di kalangan penggemar olahraga tembak.

Saya kira awalnya target dalam permainan ini itu orang, tapi ternyata tidak. Targetnya tuh seperti papan-papan yang dipasang pin kecil  dan itu yang perlu dieksekusi” ujar Claudia. Festival Olahraga Masyarakat Daerah (FORDA) Jawa Timur II tahun 2024 merupakan langkah awal Claudia dalam menapaki karir di dunia olahraga, walaupun pulang dengan tangan kosong tidak menjadikannya patah semangat. Dengan kemampuan dan kegigihannya, pada tanggal 20 Juli 2024, Claudia berhasil meraih juara 2 dalam kategori KST Rifle Putri pada ajang bergengsi Malang Airsoft Competition yang diselenggarakan di Stadion Gajayana, Kota Malang. Prestasi ini menjadi bukti nyata dedikasi dan kerja kerasnya dalam mengasah keterampilan menembak dan strategi taktis.

Tidak hanya itu, Claudia juga mencatatkan prestasi gemilang lainnya dengan meraih juara 2 dalam Kompetisi Simulasi Taktikal (KST) yang merupakan bagian dari Festival Olahraga Masyarakat Kota Malang Tahun 2024. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Persatuan Olahraga Airsoft Seluruh Indonesia (PORGASI) sebagai bagian dari upaya memasyarakatkan olahraga airsoft di Indonesia. Ajang ini menjadi wadah bagi para atlet untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan skenario taktis dengan kecepatan, ketepatan, dan strategi yang matang.

Dalam Malang Airsoft Competition, Claudia bersaing dengan para atlet terbaik dari berbagai daerah. Kategori KST Rifle Putri menuntut peserta untuk menunjukkan kemampuan menembak yang presisi serta kecepatan dalam menyelesaikan tantangan. “Airsoft memberikan saya pengalaman yang baru seperti permainan strategi yang menguji ketangkasan, kerja sama tim dan ketepatan dalam simulasi pertempuran yang seru dan menegangkan” ujarnya. Prestasi Claudia Hartlyn Valencia menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berusaha dan berprestasi dalam bidang yang mereka tekuni. Keberhasilannya tidak hanya mencerminkan kerja keras dan dedikasi, tetapi juga menunjukkan bahwa olahraga airsoft dapat menjadi sarana untuk mengembangkan keterampilan, kedisiplinan, dan kepercayaan diri. Dengan pencapaian ini, Claudia telah membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu atlet yang patut diperhitungkan di dunia airsoft. Semoga prestasi ini menjadi awal dari perjalanan panjang yang penuh kesuksesan di masa depan. (add)