
SABHATANSA (15/07) – Semangat dalam mengedukasi membawa Ibu Galuh Windang Nuraulia, M.Pd., meraih Juara 2 dalam ajang Duta Guru CBP Rupiah Bank Indonesia 2025. Ajang bergengsi yang diikuti ratusan guru dari Malang, Pasuruan, dan Probolinggo ini menjadi ruang pembuktian bahwa prestasi, dapat diraih oleh siapa pun yang berani melangkah dan percaya pada potensinya.
Dalam persiapannya Ibu Galuh memulai dengan menggali informasi mendalam tentang teknis lomba, menyusun draft materi video edukatif, hingga memantapkan niat dan tekad. “Saya ikut kompetisi ini dengan ikhlas, saya salurkan semua pikiran dan jiwa tanpa ragu agar tidak menyesal,” tuturnya.
Ajang ini dimulai dengan pengumpulan video edukasi oleh seluruh peserta. Dari sekitar 170 video yang masuk, hanya 10 finalis terpilih, termasuk Ibu Galuh. Para finalis kemudian mengikuti bootcamp intensif pada 5 Juli 2025 di Hotel Grand Mercure, Malang. Di sana, mereka dibekali materi ke-BI-an, teknik public speaking, dan semangat kolaboratif antar-guru.
Final berlangsung di Hall Bank Indonesia, di mana para finalis diminta menyampaikan presentasi berdurasi 10 menit mengenai CBP Rupiah di hadapan dewan juri yang terdiri dari pejabat BI dan dosen kependidikan.
Dalam presentasinya, Ibu Galuh mengusung tema unik: “Rupiah Bukan Sekadar Kertas: Pahami Nilainya, Jaga Stabilitasnya”. Ia membuka sesi dengan menyanyi untuk mencuri perhatian audiens, lalu menggugah mereka dengan fenomena inflasi yang disebutnya “misteri yang menggerogoti dompet kita”.
Lebih dari itu, ia menyuguhkan solusi yang membumi dan bisa dilakukan siapa saja: menggunakan produk lokal dan bertransaksi dengan Rupiah melalui QRIS. Ia menutup presentasinya dengan kalimat yang membekas di benak pendengar: “Uang bisa hilang nilainya, tapi pemahaman tentang uang akan selalu bernilai.”
Ketika diumumkan sebagai Juara 2, Ibu Galuh mengaku sangat bersyukur. “Artinya, apa yang saya sampaikan bisa dimaknai dan diambil manfaatnya oleh orang lain,” katanya dengan senyum haru.
Ia pun berbagi pesan inspiratif bagi para guru di seluruh Indonesia:
“Menjadi juara bukan soal menjadi yang paling hebat, tapi tentang berani melangkah ketika yang lain ragu. Kompetisi bukan sekadar lomba, tapi pembuktian bahwa kamu mampu bersinar di panggungmu sendiri.” (lin)